AHAD malam, 5 Agustus 2018, di Dusun Karang Pangsor, Pamenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Puluhan jamaah tengah khusyuk melaksanakan shalat isya di Masjid Jamiul Jamaah. Sebelumnya mereka baru saja mengadakan pengajian.
Anwar Murat, 67 tahun, salah seorang dari puluhan jamaah itu. Saat memasuki rakaat ketiga, guncangan hebat membuyarkan kekhusyukan mereka. Sontak saja, satu persatu jamaah berlarian keluar masjid.
Baca: “Sejak Gempa Pertama Kami Belum Dapat Bantuan Pemerintah”
Anwar, lelaki tua itu ikut melarikan diri, ia tergopoh-gopoh melangkahkan kaki. Puluhan jamaah lain hanya peduli dengan keselamatan sendiri. Kala pria yang sudah mulai sakit-sakitan itu berlari menuju pintu masjid, bongkahan beton jatuh tepat di samping lengan kirinya meninggalkan mermar kebiru-biruan.
“Di depan saya ada tiga orang yang sudah berhasil keluar, saya tertinggal sendiri. Saya tidak tahu siapa lagi yang di belakang, karena mereka lari berpencar ke pintu masjid terdekat. Saya juga tak tahu yang di tempat jamaah wanita,” ujarnya saat dijumpai hidayatullah.com di Lombok Utara, Rabu (08/08/2018).
Guncangan berkekuatan 7 SR itu masih berlanjut. Dia berusaha kembali menuju pintu keluar masjid. Hingga ia tiba di luar, masjid besar dua tingkat itu luluh lantak, rata dengan tanah. Beberapa bagian beton masjid mengenai tubuhnya, meninggalkan luka-luka. Sementara di depan masjid, sebagian besar rumah warga hancur tak karuan.
Kala didalami lebih jauh, menurut Anwar, jumlah jamaah shalat kala gempa itu sebanyak puluhan bahkan jika ditambahkan dengan jamaah wanita, “mungkin ratusan,” ujarnya.
Ketika dicek jumlah jamaah dari warga yang tinggal dekat masjid, hanya satu orang yang hilang, dan diyakini tertimbun dalam reruntuhan masjid.
Baca: Tim Gabungan Evakuasi Masjid Kampung Mohammad Zohri yang Luluh Lantak
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Rabu siang tadi, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu korban gempa yang tertimbun. Sudah jadi mayat. Tubuhnya rusak dan menimbulkan bau yang menyengat. Usai evakuasi itu, Tim SAR Gabungan bubar, menunggalkan puing-puing masjid.
Tapi, menurut Anwar, kala pengajian berlangsung banyak jamaah dari luar daerah itu yang ikut dan melaksanakan shalat isya bersama. Dia tampak yakin bahwa masih ada jasad di bawah reruntuhan masjid.*/Sirajuddin Muslim
Baca juga: 1 Mayat Dievakuasi dari Reruntuhan Masjid Jamiul Jamaah